TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Provinsi Papua Barat. KEK di atas lahan seluas 523,7 hektare ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja ekonomi di wilayah Papua.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat peresmian KEK Sorong di Sorong, Papua Barat, mengatakan KEK Sorong dapat menjadi salah satu pilar ketahanan pangan nasional, khususnya protein berbasis kelautan. Ia berharap, akan ada kemudahan perizinan pula yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah bagi para calon investor. "Sehingga akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pesisir Papua," kata Darmin dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat 11 Oktober 2019.
Pembangunan KEK Sorong yang juga tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 diperkirakan menelan biaya Rp2,3 triliun. Adapun proyeksi investasi di KEK ini diproyeksikan mencapai Rp32,5 triliun.
Kawasan industri ini diperkirakan akan meningkatkan perekonomian Kabupaten Sorong dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan domestik regional bruto (PDRB) sebesar Rp10,64 triliun pada 2030.
Kegiatan utama di KEK Sorong yang diproyeksikan mampu menyerap tenaga kerja 15.024 orang ini meliputi industri pengolahan nikel, pengolahan kelapa sawit, hasil hutan dan perkebunan (sagu), dan pembangunan pergudangan logistik.